Kamis, 05 Juni 2014

Samudera Cinta


Terbuai dalam irama kenikmatan, lemah lunglai dalam samudera cinta. Mereka saling berpelukan, dengan bahasa cinta. "sayang... terima kasih yah malam ini..." Yudi mencium kening Yeni. Yeni pun hanya mengangguk. Mereka pun saling mengeratkan pelukan. Dengan keadaan bugil, dan berlama-lama dalam kehangatan tubuh mereka masing-masing. Tidak ada kata yang mereka katakan selain menatap mata satu sama lain. Tidak ada yang sanggup mereka katakan selain rasa cinta yang begitu dalam.
***

Di balik pintu, mereka tidak menyadari bahwa perbuatan mereka di lihat oleh sepasang mata. Mbok Surti yang sedari tadi ternyata memperhatikan apa yang mereka perbuat.

"Astaga..Non..." Gumam Mbok Surti sambil terus memandang wajah sang majikan--Yeni yang terkulai lemas di samping tubuh kekasihnya--Yudi.

***
"Kang.. akang benarkan mau bertanggung jawab?" Bisik yeni seraya mengusap lembut rambut Yudi.


Gumaman kelelahan terdengar pelan dari mulut Yudi menanggapi. "Pasti aku akan bertanggung jawab dengan melamarmu."

Sebersit senyum merekah di bibir Yeni mendengar janji yang diberikan Yudi. tidak ada yang lebih menggembirakan selain mendengar kata 'melamar' itu terucap dari bibir Yudi. "Mmm...benar yah..akang," gumam Yeni merasa bahagia. Ditatapnya Yudi dengan sayu, "Akang tadi terlihat nafsu sekali.."

Yudi mencubit gemas hidung Yeni seraya terkekeh pelan, "abisnya, kamunya yang membuat akang nafsu ..."

Yeni merengut. Ditatapnya Yudi penuh gairah. Kini, bersentuhan dengan Yudi membuatnya ketagihan. Pria itu selalu membuatnya terangsang. Sekarang saja, selangkangannya mulai basah kembali ketika tidak sengaja tangan kanannya menyentuh penis Yudi. 

"Kang aku mau sekali lagi.. tadi aku kurang .. eeehhh..." Ujar Yeni sambil berdiri di samping tubuh Yudi yang masih dalam keadaan bugil di atas sofa. 

"Eeeehhhhh...." Yudi merenggangkan otot-ototnya untuk mulai aktif lagi. Dengan posisi berdiri di samping Yudi, tangan Yeni mulai meraba penis Yudi yang telah layu. Berusaha membangunkan kejantanan Yudi seperti sebelumnya.

"Kang, eeehhh...." sambil memegang penis Yudi. "akaaannggg .... ooohh cakep sekali penis akan ..mmmm," Rayu Yeni sambil menggosok-gosokkan tangannya.

Yudi yang merasakan gesekan itu mulai tersulut gairahnya, "eeegghhh ... ahhh ... enak, say, tanganmu ooh.. lembut sekali aah ... uhh..." Desah yudi dengan mata yang terpejam dan menggeleng-gelengkan kepala. "ahhh uuuhh enaak  gak sayang.. aku kocok-kocok seperti ini .mmm" Yeni terus mengocok penis Yudi dengan irama cepat.

"Iya sayyaaang enaak aaahhgt.. uuuhh.." Yudi menggeliat

"Uuh uh uh," sesekali Yeni pun menggerang dengan menikmati batang penis yang besar, yang selama ini belum pernah menyentuh apalagi memegangnya.
"Ayo akaang cepat besar aaahh...mmm.."

"ahh ...eenaak ... Yen uuuhh ... aah." Geram Yudi merasakan kenikmatan luar biasa pada penisnya.
Sial! batin Yudi. wanita ini selalu tahu bagaimana cara membuat dirinya terangsang.

"Ohhh ... akang cepet besar doong, Yeni dah gak tahan niii eeght ...." ujar Yeni dengan tatapan mata penuh nafsu.

"Oh.. bodohnya aku kenapa aku diam saja!" Bathin Yudi dengan memiringkan tubuh nya ke arah Yeni yang sedan berdiri di sampingnya, tepatnya di depan Vagina Yeni. Dengan sigap Yudi pun mulai memainkan tangannya. Dengan posisi miring, Yudi dengan mudah melihat dan memegang Vagina Yeni dan dirabahnya dengan perlahan juga penuh perasaan cinta. di elus-elusnya bulu yang tumbuh di sekitar dinding-dinding Vagina Yeni dengan penuh perasaan.

Yeni menggeliat-geliat pelan saat tangan-tangan itu mulai memainkan daerah senstifinya. "Kaang, geli kang..eeegghh.." Desah Yeni dan mengurangi kocokan tangannya ke penis Yudi yang sudah mulai membesar kembali. "Aaaahh.... kang...oohh..kang..eeehgt eeeght...ssst.. geli akang...mmm"

Yudi memejamkan matanya merasakan kelembutan yang tercipta pada vagina Yeni. "Iya sayang lembut sekali bulu-bulu ini ... oohh," Sesekali Yudi merabah bulu-bulu yang ada di sekeliling dinding vagina, dan menusuknya dengan jari tengah

"Kanngg ... akang juga ... oohh ... akang hebat ehhggt ...."

Mereka saling melakukan oral seks.. Yudi yang terus meraba-raba Vagina Yeni, sedangkan Yeni masih asik mengocok penis Yudi dengan tangannya, walaupun irama kocokannya mulai berkurang akibat rangsangan yang terjadi pada vaginanya. 

"Akang nakal iiiihh" Yeni pun gak tahan lagi, "Akang aku di atas, ya?" ujar Yeni sambil menaiki perut Yudi

. "Aku masukin yah kang?" pintanya lagi tanpa malu-malu seperti sebelumnya yang membuat Yudi semakin bergairah. 

"Iya sayang, pelan-pelan yah, mmm ...." Desah Yudi sambil menuntun Yeni menaiki tubuhnya, dan di pegang buah dada yang putih dengan puting yang begitu serasi.

"eeeeghh...ooohhh...aahh" Yuni mulai memasukan bibbir vaginanya ke batang penis Yudi yang sudah membesar. 'Bleebebb' ssstt Tenggelam sudah penis Yudi. Yudi pun hanya bisa mengerang merasakan betapa sempit vagina Yeni. Dia selalu ingi terus menerus merasakan vagina itu setiap saat.

Dengan posisi Yeni di atas dan berperan aktif. Dengan lihainya Yeni menaikan dan menurunkan badannya yang langsing. Kali ini, Yeni mengakui kalau posisi diatas lebih menguntungkan baginya. Dia merasa sangat dominan jika sudah berada di atas. Dipejamkan matanya merasakan penuhnya penis Yudi mengisi vaginanya. Dengan mudahnya Yudi pun memainkan dengan menggoyangkanya ke atas sehingga terdengar suara sentuhan kulit masing-masing. 'plok plok plok'

"Akkangg... enak akang.. aah" Yeni mendesah dan menaikan volume gerakannya naik turun, bahkan di putar-putar pantatnya sehingga membuat Yudi merasa geli.

Clok clok clok Terdengar lincah bersatunya alat senggama mereka.

"aaahhh ....."

"Uuuuuhh ...." 

"Yeniii kamu pinter sekalii aahh enak uuhh aahh." Yudi mendesah.

Yudi tidak ingin melihat Yuni lelah. Ia pun langsung bangun. Melihat Yudi bergerak bangun, Yuni pun menghentikan goyangannya. Ditapanya Yudi dengan bingung. Yudi hanya tersenyum seraya mengecup sekilas bibir Yeni sebagai respon. Lalu, Yudi berdiri dan langsung menuntun tubuh Yeni dan menyuruhnya dalam keadaan nungging.
"Maaf sayang kamu merungkuk yah.." Suruh Yudi.
Sofa itu terlihat lecek kulitnya. Yeni menuruti apa yang di tuntun Yudi, ia pun segera menungging, Yeni tahu apa yang di inginkan yudi dalam posisi tersebut. 

"Ayo.. kang eegght..Yeni siaap akang..." Yeni menaikan bokongnya yang telah siap untuk di hujani penis Yudi.

Kepala penis Yudi di tempelkan tepat di bibir vagina Yeni dengan penuh hati-hati dan tepat sasaran.
Di putar-utarnya kepala penis yudi dengan irama litle 0 di sekitar dinding vagina.

Merasa sangat lama, Yeni mendesah frustasi. "ayo kaang ... masukin, Yeni dah siap kok." 

'Blleebebbb' Penis Yudi telah karam. Dengan kecepatan terpedo, kapal selam itu pun berlayar dengan luasnya dan penuh bahagia di dalam samudera cinta. Seiring waktu yang terus berjalan, cinta yang selalu bersemi dengan keindahan seks di dalamnya. Membuat hidup penuh seni dan sensasi.

Tanpa mereka sadari, Surti terus mengamati dari balik pintu ruang tamu yang terhubung langsung ke ruang makan, sekat yang membatasi membuat Yudi maupun Yeni tidak mengetahui kalau mereka tengah diintai diam-diam. Tubuh mulus dan bersih milik Yudi dan juga penis yang tegang besar itu membuat Surti mendesah tertahan. Tangan kanannya yang tengah memegang timun untuk kudapan makan, gemetar. Dia tidak pernah melihat secara langsung adegan seks yang begitu menggairahkan tersebut. Yeni sang majikan tengah menungging dengan mata sayu penuh gairah. Sedangkan Yudi tengah menggoyangkan pinggulnya dengan kecepatan tidak terkira. Bunyi kulit dengan kulit yang menyatu seirama membuat Surti menjadi terangsang. 

Dicengkeram erat mentimun yang di genggamnya seraya mendesah penuh gairah. Yudi sangat membuatnya ingin berlari menyusul mereka. Surti ingin sekali melakukan itu namun dia tahu itu tidak mungkin. Erangan pelan keluar dari bibir Surti ketika merasakan cairan pre-cum-nya keluar. Perlahan, diusapkan vaginanya dengan tangan kirinya. Melumuri cairan pre-cum tersebut ke sekeliling bibir vagina hingga licin. 

Surti menatap mentimun yang ada ditangan kanannya. Kemudian ditatapnya penis Yudi dari kejauhan, sekilas memang tidak jauh berbeda dengan mentimun yang ada ditangannya walaupun lebih besar milik Yudi. dijilati mentimun itu dengan lidahnya hingga basah berlumuran air saliva lalu di dekatkan ke bibir vaginanya, menggesek-gesekkan pelan. Erangan keluar dari bibirnya ketika merasakan betapa nikmatnya mentimun itu menyentuh vagina yang masih tertutupi rok pendeknya.

Secara terburu, Surti melepas celana dalam yang menutupi vaginanya. Diselipkan celana dalam tersebut di kantung rok pendeknya. Bersandar di dinding ruang makan, Surti merenggangkan kakinya kesamping selebar-lebarnya. Memejamkan mata, dia memasukkan mentimun tersebut ke vaginanya. 'Blesss' dengan mudahnya mentimun itu masuk ke dalam vaginanya. 

"Uuuugggghhhttt ....aaahhh..."

Lenguhan panjang nan lembut keluar dari bibirnya. Dibuka matanya lalu menatap Yudi dan Yeni yang masih melakukan aktifitas yang telah membuatnya terangsang itu. Majikannya kini dalam posisi menyamping dengan Yudi di belakang Yeni diatas sofa. Surti terus memasuk dan mengeluarkan mentimun itu dari vaginanya. Perasaan penuh akibat mentimun itu mengisi dirinya. Dalam hal ini, Surti ingin sekali melakukan dengan penis sungguhan. Dia ingin merasakan bagaimana penis itu memasuki dirinya dan mengeluarkan sperma dalam dirinya. Dan, dia tahum dengan siapa dia akan melakukannya. Jika pria itu tidak mau, dia yang akan meminta. Walau dengan telanjang bulat sekalipun.

CERITa SELANJUTNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar