Minggu, 01 Juni 2014

Dancing Juice

"Kau tega bang ... telah merenggut kesucian ku ... huhuhu." Royani menangis dengan penuh penyesalan. Entah apa yang ada di pikiran Rojali kekasihnya yang baru saja di kenalnya itu.
"Maaf kan abang yah ... hahaha." Ujar Rojali dengan dengan senyuman puas dan tertawa dengan apa yang di lakukannya semalam besama seseorang yang baru saja di kenalnya.

Dengan langkah lunglai Royani melangkah pulang. Dengan diliputi rasa was-was akan dirinya tentang apa yang di lakukan dirinya bersama Rojali.

"Haruskah aku akan menanggung malu? haruskah aku akan jadi cemohoan orang-orang yang ada di sekitarku?"Pikirannya menerawang tiada tentu. Wajah memelas, dengan pakaian sedikit lecek dan terkoyak, Royani tetap melangkah walaupun lamunannya terkadang membuat langkahnya tak tau arah, "kemana aku akan melangkah pulang, yang akan membawa aib untuk keluargaku." Mungkin itu yang terbesit di hati Royani.


***

Di depan sebuah mobil sedan melaju dengan kencang, kemudian berhenti mendadak tepat di depan Royani. Terlihat tiga orang lelaki menghampirinya. "Kamu ikut saya!" Gertak seorang lelaki dengan badan tegap juga perawakan tinggi.

"Siapa kamu? aahh ... hei ...." Royani berteriak dan minta tolong namun tiga orang lelaki itu dengan sigap dan cepat membawa Royani kedalam mobil sambil menutup mulutnya.

"Jangan teriak kalau kamu mau selamat" Ancam salah satu pria dengan postur tubuh pendek dan hitam.

Tidak berapa lama mobil sedan itu melaju dengan cepat. Royani hanya bisa berontak dengan tangisannya juga rasa takut apa yang akan terjadi pada dirinya. Kedua matanya ditutup oleh kain hitam sehingga dia tidak tahu kemana dia akan di bawa. Royani akhirnya hanya bisa pasrah.

Ikatan yang menutupi matanya akhirnya terlepas setelah entah berapa lama mereka seakan berputar-putar. Si pria bertubuh pendek menyeretnya untuk keluar dari dalam mobil dengan paksa. "Ayo keluar!" Perintahnya saat Royani hanya duduk ketakutan di dalam mobil. Mau tidak mau Royani hanya bisa mengikuti.

Royani dan kedua pria tersebut tiba dirumah yang cukup mewah namun tampak tidak terawat bahkan Royani tidak pernah bisa membayangkan akan menempati rumah tersebut. "Tempat apa ini?" Bathin Royani, perasaan takut menghantuinya.

Mereka terus melangkah hingga kedalam rumah. Kesan rumah menyeramkan dari luar ternyata tidak terbawa di dalam. Suasana dalam rumah tersebut tampak lengang namun sangat nyaman. Penataan unsur kayu yang tersebar di setiap sudut rumah memberikan kesan indah. Namun Royani tidak mau menyimpulkan keindahan rumah tersebut dengan sikap si pemilik nanti.
"Hahahaha ternyata wanita si Rojali cantik juga uuhh .... mmm pasti nikmat untuk kita coba hahaha." Kata  lelaki dengan perawakan kurus. Betapa kagetnya Royani mendengar nama Rojali, lelaki baru saja merenggut kesuciannya dengan paksa. Entah minuman apa yang di berikan Rojali yang membuat Royani terangsang sehingga melakukan hubungan seks dengan setengah sadar.

"Bos mau di apakan nih cewek .... " Tanya seorang lelaki dengan perawakan pendek hitam yang sejak tadi mencengkeram lengan kanan Royani.
"Terserah lu ... lu ... dah mau di apakan ke nih cewek. Yang jelas aku puas bisa menghancurkan Rojali dengan cara ini." Dengan tertawa puas lelaki yang di panggil Bos ini sambil menyalahkan sebatang rokok. Betapa senangnya Remon sudah bisa menghancurkan Rojali dengan cara yang dia anggap paling licik dan kotor.

"Hahaha kang remon aku dulu yah,,, aku jarang sekali merasakan seorang wanita walaupun tempat pelacuran banyak.." Kata lelaki dengan postur tubuh kurus kepada lelaki yang ternyata bernama Remon.
"Huuus entar dulu! aku dulu yang lebih tua dari kamu ... hahaha ...." Ujar Remon lagi.

Dengan tangan terikat, Royani pun di bawa ke salah satu gudang yang sudah tidak terpakai. Di hempaskannya tubuh Royani ke atas gundukan kardu-kardus bekas. Di ikatnya tangan Royani dalam posisi terlungkup...

"Mmm...uuh bokong yang indah" Guman Remon sambil memandang bokong Royani yang sudah tidak berdaya.

"Jangan, Bang, ampun ...." Rintih Royani dengan memelas. Royani sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk memohon.
Remon mulai menyingkapkan rok yang di kenakan Royani. Terlihat gundukan Bokong yang masih tertutup celana dalam tipis yang di gunakan Royani.

"Wow demplon sekali rupanya pacar Rojali ini." Decak Remon dengan pandangan penuh nafsu, dan segera membuka jaket serta kaosnya sehingga terlihat tubuhnya yang pendek namun kekar berotot. "Mari sayang kita bercinta. Oke sayang?" rayu Remon dengan tidak menyia-nyiakan kesempatan. Perlahan-lahan Remon mulai membuka celana dalam yang di kenakan Royani.

"Jangan, Bang, eeehh," Royani hanya bisa meringis.
"Wow putih sekali sayang .. " Kembali Remon bergumam.

"Aaah... Jangan Bang, jangan,," Pinta Royani dalam posisi masih terlungkup.

Royani mulai merasakan ada tangan yang menggerayangi bokongnya. Aaghh ... Royani tidak berdaya. Dirasakan celana dalamnya yang di kenakan sudah terlepas hanya kaos saja yang masih dikenakan. Tangan lelaki itu terasa menggerangi kedua gundukan bokongnya. Rasa geli di rasakan membuat Royani secara perlahan mengangkat pantatnya ke atas. Remon hanya tersenyum menikmati indahnya bokong Royani, dengan mengelus-ngelus berirama naik turun tangan nya memainkan bokong royani. Royani pun hanya mengerang kegelian

"Aaahhh jjaanngan bang ... gelii," terasa tangan lelaki itu mulai mengarahkan ke vaginanya. Rasa geli bercamur takut, namun di rasakan ada yang beda dengan permainan Rojali semalam karena pengaruh minuman yang di beri obat perangsang sehingga membuat Royani tidak menyadarkan diri.

Perlahan tapi pasti tangan lelaki yang bernama Remon itu mulai menggerayangi vaginanya. Rasa geli yang sangat membuat Royani terpaksa melebarkan kedua pahanya. Tentu membuat tangan Remon lebih mudah memainkannya. "mmm merah sekali nih vaginamu." Rayu Remon.

"Janggannn bang,,, eehhh," Royani hanya mendesah, rasa geli membuat rasa takut hilang.. Denan merabah penuh buncah, keliaran tangan Remon membuat Royani bergelinjang dan merasakan dengan rela. Apalagi di saat-saat Remon mulai merabah vaginanya, tentu membuat Royani merem melek di buatnya.

"Bahrun ... mau gak loe..." teriak Remon, "malah bengong loe di sana, mau nonton film blue live. hahahaha." Panggil remon kepada seorang lelaki yang berpostur tubuh kurus itu, yang ternyata bernama Bahrun. Dapat tawaran dari Remon Bahrun pun dengan sigap segera memegang tubuh Royani yang sudah tidak berdaya, dengan badan terlungkup.

Bahrun dengan penuh nafsu, meraba-raba di bagian atas tubuh Royani. Segera tubuh Royani di ditelentangkan bersama-sama. Remon melotot penuh birahi, setelah posisi tubuh Royani dalam keadaan terekspose. Terlihat bukit yang indah dan besar. Buah dada yang belum pernah tersentuh dengan laki-laki, kecuali Bang Rojali malam itu dalam keadaan tidak sadar.

Gundukan Vagina begitu nyata, merah dan penuh keindahan bagi seorang lelaki, di mana penis akan selalu membutuhkannya. "Woow.. ternyata vaginamu sudah memerah yah ...." Ledek Remon dan segera menggerayangi vagina Royani yang di tumbuhi bulu-bulu tipis di sekitar pinggiran bibir vaginanya.

"Jangan sentuh baang ... aku geli ...." Teriak Royani namun entah kenapa dia menikmatinya.

"Mmmm... sangat indah, cakep dan bersih memerah ... oohhh pasti nikmat di jilati ...." Remon segera membuka paha Royani dengan penuh nafsu dan paksa. "Ahhh... uuuhhh.." Remon mendesah kagum ketika melihat klitoris Royani yang telah memanjang sedari tadi  "ohhh, your clit it's very delicious. Ooohh aku akan akan menggigitnya dan akan membuat bergelinjang. Hahaha." Gertak Remon dengan beberapa kali menelan ludah nya.

Melihat Remon sudah melakukan serangan. Bahrun pun tidak tinggal diam. Bahrun segera membuka celananya. Tubuh yang kurus dan hitam itu sudah keadaan bugil. Bahrun segera mengambil posisi diatas kepala Royani. Sambil tangan meraba buah dada Royani yang sedari tadi sudah mengencang. Royani sudah mulai terangsang semenjak Remon menusuk-nusuk Vaginanya entah berapa jari yang masuk, sehingga membuat Royani melupakan bahwa dia dalam bahaya dan pelecehan.

"Aaahhhhh ...ampun Bangg ... jangan dalam-dalam sakiiittt  aggghht ...."

Namun Remon tidak memperdulikannya. Setelah puas bermain jari-jari tangannya di dalam vagina Royani, Remon pun segera menguarkan tangannya. Dilihat tangannya sudah banyak cairan kental yang menempel "Sayang ... rupanya kamu sudah keluar yah ...." Kata Remon sambil memandang cairan kental yang jatuh dari tangannya, cairan klimaks dari vagina Royani.

Penis Bahrun terlihat kecil namun panjang. Royani dengan sadar dan tidak sadar akibat klimaks yang baru saja di lakukan oleh Remon, memandang penis bahrun yang kecil namun panjang itu, Royani kaget melihat penis sepanjang itu.

"Hai sayang kulum-kulum doongg ...." Goda Bahrun sambil mengarahkan penisnya ke arah mulut Royani. Namun Royani menolaknya dengan megalihkan mukanya dan menutup rapat-rapat mulutnya. "Ayoo sayang sepong punya ku ...ooohhhh ...." Bahrun menempelkan penisnya ke bibir Royani, Royani tetap menutup rapat-rapat mulutnya.

Melihat Royani tidak mengubris permintaannya, Bahrun pun kesal, di tamparkannya penis nya yang panjang hitam itu ke pipi Royani yang sudah memerah. "Ayo kamu sepong, ayo kamu sepong!" Gertak Bahrun sambil menampar-namparkan penisnya ke pipi Royani, membuat Royani merasa di pukul benda yang berat tapi ringan.

"Aaaahhh eeehhh uuuhh" Desah Remon dengan rakusnya menjilati vagina Royani. Royani bergelinjang kenikmatan. Dengan nafas terengah-engah dan berdesah nikmat Terpaksa Royani mengikuti irama. Pantatnya di naik turunkan.

"Ahhh eegght.. ggeelii eeeak...naaak" Desah Royani sudah bisa mengimbangi permainan dan melupakan ketakutannya sementara.

Perawannya terenggut dengan lelaki yang baru saja di kenalnya yang bernama Rojali. Namun pada saat Rojali memasukan penisnya Royani tidak merasa effect dikarenakan setengah sadar dalam bius yang di buat Rojali berupa minuman.

Namun kali ini benar-benar dalam keadaan sadar walaupun di liputi rasa takut. Namun bisa di tepisnya dengan merasakan kenikmatan yang belum pernah terjadi pada hidupnya. Kenikmatan ketika liang kemaluannya di jilati dan tangan yang cukup besar telah bergeriya di dalam dinding-dinding vaginanya. Klirotisnya terasa membesar ketika Remon mencoba menarik dengan bibirnya.

Sedotan yang sangat bernafsu membuat Royani merasa ada yang keluar dari vaginanya. Bukan air seninya tapi air yang keluar bersamaan kenikmatan yang dirasakannya. Dilihatnya nya batang penis yang telah membesar tegang, dan berurat, dengan kepala penis yang putih dan di ujung lubang nya terlihat cairan kental, bening namun licin. Ketika ia menolak untuk mengulum penis Bahrun namun di hatinya ingin sekali mengulum penisnya, yang di perkirakan hampir sama dengan luas dari mulutnya.

"Ayo kamu masukan ke mulut kamu aku akan merasakan enaknya buaian mulut kamu " Kata Bahrun sambil memaksaka ujung penisnya menempel di ujung bibir Royani.

Menolak namun Royani juga ingin merasakan rasa dari sebuah penis lelaki yang selama ini hanya bisa di lihat dari tontonan ataupun bacaan yang ada di yenyerrow.blogspot.com. Dengan berat akhirnya Royani pun mulai mengulum penis Bahrun. Dinikmatinya dengan penuh perasaan, rasa yang aneh agak sepet-sepet. Rasa baunya pun mempunyai khas yang membuat kaum wanita menyukainya, bahkan bisa di jadikan obat awet muda, dan pelicin muka.

"nah, gitu sayyy ... aahhh ... ooohh ... eeeeemmm ...." Desah Bahrun

"eeemm ... aaagghht ...." Royani pun mulai liar dengan mulutnya.

***

Perasaan yang aneh dan unik buat Royani, dengan menikmati langsung dari kedua lubangnya. Benda yang menjadi mitos akan suatu imajinasi terbang keluar, dan tinggi bagi penikmatnya. Pertualangan seks mempunyai khas bagi pengejar kenikmatan sesaat ini.

Nikmat menjilati, di jilati, merenggang urat, merasakan dan bergelinjang. Suatu kelakuan yang penuh fantasi.
Semua cerita tentang seks tidak akan pernah berakhir. Karena memang seks untuk di nikmati.
Seks adalah kebutuhan pokok bagi penikmatnya. Kepala akan merasa pusing bagi penikmatnya kalau sehari tidak melakukannya.

Cerita ini akan bersambung untuk kesempatan yang akan datang. Karena penulis punya keterbatasan waktu dalam berimajinasi. Blog ini hasil kerja sama oleh 2 orang penulis yang sudah banyak melakukan seks di dunia maya tanpa harus bertemu.

Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca cerita-cerita yang ada di blog kami. Namun penulis hanya memberikan nasihat positif dari cerita ini. Yaitu jadikan gambaran peristiwa dalam cerita ini kenegatifannya. Seperti akibat melakukan seks bebas, anda akan di lipututi rasa takut dan penyakit yang akan menerpa anda.


CERITA SELANJUTNYA (Dancing Juice Part 2) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar